Prevalensi Fraktur Tulang Belakang pada Anak-Anak yang Diduga Osteoporosis

Tanggal : 09 Sep 2017 06:45 Wib


Kyriakou A, Shepherd S, Mason A, et. Al. J Pediatr. 2016 Sep 15. pii: S0022-3476(16)30858 doi: 10.1016/j.jpeds.2016.08.075

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27640353

 

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengeta hui prevalensi dan distribusi anatomi kejadian fraktur tulang belakang pada kelompok penyakit untuk melihat kejadi an osteoporosis primer dan sekunder dengan menggunakan vertebral fracture assess ment (VFA).

VFA dilakukan secara independent oleh 2 orang non-radiologist pada 165 anak (77 laki-laki, 88 perempuan). Tulang belakang T6 hingga L4 akan dilakukan VFA dengan menggunakan sistem penilaian Genant. Hasil secara umum kejadian fraktur tulang belakang digunakan untuk mengevaluasi prevalensi dan distribusi anatomi fraktur tulang belakang.

Hasil dari studi ini menunjukkan median usia subjek adalah 13,4 tahun. Dari 165 anak, 24 di antaranya (15%) diteliti untuk melihat kejadian penyakit tulang primer dan sisanya memiliki berbagai penyakit kronis yang diketahui memengaruhi kesehatan tulang. Kejadian fraktur tulang belakang teridentifikasi pada 38 (23%) anak-anak. Distribusi kejadian fraktur tulang belakang membentuk distribusi bimodal, dengan puncak nya terpusat di T9 dan L4. Kondisi yang berhubungan dengan peningkatan OR fraktur tulang belakang adalah Inflamantory Bowel Diseases (IBD) (OR = 3,3; CI 95% = 1,4, 8,0; P = 0,018) dan imperfekta osteo genes is (OR = 2,3; CI 95% = 1,04, 5,8; P = 0,022). Pada anak-anak yang mengalami fraktur tulan g belakang, Duchenne muscular dystrop hy (P = 0,015), dan imperfekta osteogenesis (P = 0,023) menunjukkan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok penyakit lain.

Dari studi tersebut dapat disimpulkan bahwa VFA mengidentifikasi adanya kejadian fraktur tulang belakang dalam bentuk distribusi bimodal, baik penyakit tulang primer maupun kelompok penyakit kronis. VFA merupakan alat skrining praktis untuk mengidentifikasi fraktur tulang belakang pad a anak-anak dan remaja yang berisiko patah tulang.


Post Terkait

Stres; Fakta dan Teori berdasarkan pembahasan literature

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 18:04 | 1551 View

Kehidupan sehari-hari manusia penuh dengan tekanan dan tekanan, sehingga abad ini disebut era stres. Sayangnya, di sini tidak ada integrasi literatur tentang stres. Tujuan dari makalah ini adalah untuk membuat…

Selengkapnya

Memahami Wanita Hamil dengan Gangguan Penggunaan Opioid

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 18:00 | 1472 View

Wanita hamil dengan gangguan penggunaan opioid menjadi perhatian utama industri kesehatan. Mereka bukan hanya salah satu kelompok yang paling terstigmatisasi tetapi juga membutuhkan penjangkauan. Wanita yang menderita kecanduan opioid adalah…

Selengkapnya

Distribusi Status Gizi Menurut Pola Makan Vegetarian Pada Orang Dewasa Di Vihara Maitreya, Jakarta Barat Tahun 2014-2015.

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 17:54 | 1383 View

Masalah gizi baik kekurangan maupun kelebihan memiliki dampak buruk terhadap tumbuh kembang manusia. Dewasa ini, pola makan vegetarian di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat setiap tahunnya, dan pola makan vegetarian…

Selengkapnya

Sindrom Moebius: Fitur Klinis, Diagnosis, Manajemen dan Intervensi Dini

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 17:02 | 1737 View

Sindrom Moebius (MBS) adalah penyakit langka yang ditandai dengan wajah kongenital uni atau lateral nonprogresif (i. E. VII saraf kranial) dan abducens (i. E. Saraf kranial VI) palsy. Meskipun temuan…

Selengkapnya

Beban Perawatan Kanker Pediatrik: Hasil Prototipe Registri Kanker Pediatrik Online 1 di Rumah Sakit Rujukan Ketiga di Indonesia

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:14 | 723 View

Terlepas dari kemajuan mengesankan dari negara-negara berpenghasilan tinggi, kelangsungan hidup kanker anak-anak tetap rendah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kanker belum dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang signifikan yang…

Selengkapnya