Cities Changing Diabetes

Tanggal : 30 Sep 2018 08:09 Wib



Penandatanganan kesepakatan bersama (joint statement signing) tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Denmark, Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) di Balai Kota pada Jumat, 24 Agustus 2018. 
Kegiatan tersebut menjadi wujud komitmen dalam mengurangi pertumbuhan angka orang yang hidup dengan diabetes di daerah perkotaan dengan menggali lebih dalam faktor permasalahan diabetes, meningkatkan solusi diabetes, serta berbagi pengalaman seputar diabetes. Lingkungan perkotaan merupakan rumah bagi dua pertiga orang yang hidup dengan diabetes. Sebagian besar pada umumnya dipicu oleh gaya hidup masyarakat yang kurang sehat. Berdasarkan Diabetes Atlas Edisi 8 dari Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 10,3 juta orang menderita diabetes mellitus di Indonesia dan memprediksi akan bertambah menjadi 16,7 juta orang di tahun 2045, dengan mayoritas penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
“Program Cities Changing Diabetes (CCD) bertujuan untuk memetakan masalah, berbagi solusi dan mendorong tindakan nyata untuk melawan munculnya diabetes dan obesitas di kota‐kota di seluruh dunia. Bersama Peme rin tah Provinsi DKI Jakarta kami akan mengidentifi kasi penyebab utama dari meningkatnya prevalensi penyakit diabet es dan bagaimana cara menekan pertumbuhannya di kota Jakarta,” jelas Morten Vaupel, VP & GM Novo Nordisk Indonesia. 
Menurut H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D., Gubernur DKI Jakarta, Jakarta merasa bangga menjadi kota pertama di Indonesia yang menjalankan program global dalam memberikan akses pengetahuan menyeluruh akan perawatan diabet es dan berupaya dalam mendukung masyarakat Jakarta untuk lebih aktif melakukan kegiatan fisik. “Kami telah menyediakan ruang terbuka hijau, contohnya Lapangan Banteng di daerah Jakarta Pusat yang baru saja kami resmikan bulan lalu. Diharapkan dengan adanya sarana kegiatan fisik tersebut, dapat meningkatan penerapan gaya hidup sehat di perkotaan. Saya yakin bahwa Cities Changing Diabetes (CCD) dapat menjadi katalis untuk mempelajari penyakit diabetes dalam konteks perkotaan secara komprehensif, dan secara bersamaan kota lain akan dapat belajar dari pengalaman kami di Kota Jakarta,” kata H. Anies Rasyid Baswedan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2013, DKI Jakarta menduduki posisi enam besar provinsi tertinggi untuk prevalensi diabetes tipe 2 penduduk usia 15 tahun ke atas di Indonesia. “Angka diabetes di Indonesia sudah
sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia akan mencapai 21.3 juta orang,” jelas Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD‐KEMD, Ketua PB PERKENI.
Diabetes merupakan penyakit yang sangat erat hubungannya dengan gaya hidup. Hal inilah mengapa penting mengambil peran dan tindakan nyata untuk menekan peningkatan angka orang yang hidup dengan diabetes di perkotaan sebagai garis depan. Dra. Khafifah Any, Apt, MARS, Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menambahkan, “Melalui program ini, Kota Jakarta ingin mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan kesetaraan kesehatan bagi warganya. Khususnya kota yang ingin memperkuat langkah pencegahan diabetes dan meningkatkan peluang bagi orang yang hidup dengan diabetes untuk mengatasi penyakit dan gaya hidup mereka.”
H.E. Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Denmark di Indonesia mengatakan, “Upaya bersama ini diharapkan mampu mewujudkan kerja sama yang sangat dibutuhkan antara pemangku kepentingan publik dan swasta. Hal tersebut bertujuan mengimplementasikan solusi jangka panjang untuk mencegah diabetes dan menyediakan pengobatan bagi orang yang hidup dengan diabetes di perkotaan.” 
Hingga saat ini, program CCD sudah diinisiasi di 16 kota di seluruh dunia, dan Jakarta akan menjadi kota yang ke‐17. Program ini disusun untuk memahami faktor pendorong di balik meningkatnya diabetes di daerah perkotaan, serta berbagi pengetahuan tersebut dan menerap kannya pada solusi dunia nyata dengan tujuan global untuk menekan pertumbuhan angka masyarakat yang hidup dengan diabetes. 

Post Terkait

FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:16 | 1476 View

Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang dipimpin oleh Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep menggagas sebuah program sebagai upaya promotif dan preventif untuk memutus rantai…

Selengkapnya

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:06 | 1653 View

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Komite Etik Penelitian Kedokteran gigi…

Selengkapnya

Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:00 | 2199 View

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Peresmian dilakukan oleh Rektor UI…

Selengkapnya

Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !

Tanggal Publikasi: 02 Sep 2019 09:43 | 2282 View

Pada Oktober 2018 lalu, dilaksanakan Soft Opening Paviliun Bonaventura yang diadakan didaerah Jakarta Utara dan sekitarnya. Dipersembahkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang lebih lengkap dengan tetap mengedepankan azas pendidikan,…

Selengkapnya

“Sentuhan Cinta“

Tanggal Publikasi: 13 Aug 2019 10:51 | 1337 View

Sukses Mendapatkan Dukungan Lebih dari 145.000 para Ibu di Indonesia untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan dan Kesejahteraan Bayi Indonesia.

Selengkapnya