Kevin K. C. Hung, Colin A. Graham,Ronson S. L. Lo, Yuk Ki Leung, Ling Yan Leung, S. Y. Man, W. K. Woo, Giles N.
Cattermole, Timothy H. Rainer doi.org/10.1371/journal. pone.0192043

Latar Belakang: Cedera jaringan lunak umumnya muncul di pada pasien gawat darurat (DE), seringkali dengan nyeri akut. Mereka menyebabkan penderitaan dan morbiditas yang signifikan jika tidak diobati secara memadai. Paracetamol dan ibuprofen umumnya digunakan analgesik, tetapi tetap tidak diketahui apakah salah satu atau kombinasi keduanya lebih bagus untuk kontrol nyeri.
Tujuan: Untuk menyelidiki efek analges ik parasetamol, ibuprofen dan kombinasi keduanya dalam pengobatan cedera jaringan lunak pada UGD, dan profil efek samping obat‐obatan ini.
Metode: Uji coba acak terkontrol double‐blind, dummy ganda, terkontrol plasebo. 782 pasien dewasa yang menga lami cedera jaringan lunak tanpa
patah tulang yang jelas menghadiri UGD rumah sakit universitas di Wilayah Baru Hong Kong direkrut. Pasien dirujuk menggunakan tabel angka acak menjadi tiga lengan paralel parasetamol saja, hanya ibuprofen dan kombinasi para setamol dan ibuprofen dalam rasio 1: 1: 1. Ukuran hasil primer adalah skor nyeri saat istirahat dan aktivitas dalam 2 jam pertama dan 3 hari pertama. Data dianalisis berdasarkan niat untuk mengobati.
Hasil: Tidak ada perbedaan skor nyeri yang signifikan secara statistik dalam dua jam awal antara tiga kelompok, dan tidak ada perbedaan skor nyeri yang signifik an secara klinis dalam tiga hari pertama.