Epilepsi paling sering terjadi pada anak‐anak dan orang tua. Populasi saat ini adalah penuaan dan prevalensi epilepsi meningkat. Jenis epilepsi dan penatalaksanaannya berubah seiring bertambahnya usia.
Peneliti melakukan studi retrospektif, observasional yang membandingkan pasien berusia ≥ 65 tahun dengan epilepsi yang didiagnosis sebelum dan setelah usia 65, dan menggambarkan karakteristik epilepsi dan komorbiditas pada setiap kelompok.
Sampel termasuk 123 pasien, 61 diantaranya didiagnosis pada usia <65 tahun (kelompok A), 62 pada ≥ 65 tahun (kelompok B). Distribusi jenis kelamin serupa pada kedua kelompok, dengan 39 pria (62,9%) pada kelompok A dan 37 (60,7%) pada kelompok B. Usia rata‐rata adalah 69,97 ± 5,6 tahun pada kelompok A dan 77,29 ± 6,73 pada kelompok B. etiolo gi yang paling umum tidak di ketah ui pada kelompok A (44,3%, n = 27) dan vaskular pada kelompok B (74,2%, n = 46). Riwayat stroke terdapat pada 12 pasien dari kelompok A (19,7%) dan 32 (51,6%) pada kelompok B. Obat anti epilepsi diresepkan pada dosis yang lebih rendah pada kelompok A. Perbedaan yang signifikan secara statistik ditemukan antara kelompok untuk riwayat stroke iskemik, kognitif gangguan, gangguan kejiwaan, dan diabetes mellitus; tingkat ketergantungan; dan jumlah obat antiepilepsi.
Usia onset ≥ 65 tahun terkait erat dengan faktor risiko kardiovaskular; pasien‐pasien ini membutuhkan lebih sedikit obat antiepilepsi dan merespons dosis yang lebih rendah. Beberapa kasus awalnya hadir sebagai status epilepticus.