Upaya Pencegahan Trauma Perinium pada Persalinan
Tanggal : 12 Jul 2019 14:59 Wib
Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Sebesar 22% ibu baru melaporkan adanya keluhan seperti nyeri perineum pada minggu kedelapan pasca melahirkan, dan pada beberapa wanita, nyeri dapat bertahan selama satu tahun atau lebih. Kemungkinan rasa nyeri pada perineum dan masalah seksual pada periode postpartum lebih jarang terjadi pada wanita dengan perineum yang utuh/intak. Baru‐baru ini, beberapa studi menunjukkan bahwa pijat perineum dapat mengurangi nyeri perineum dan secara umum dapat diterima dengan baik oleh perempuan. Tulisan ini akan membahas bukti dari efek mengunt ungkan pijat perineum dalam mencegah trauma perineum.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The Cochrane Database of Sys tematic Reviews termasuk tiga penelitian randomized yang terkontrol dengan melibatkan 2.434 perempuan. Labrecque dkk. melaporkan studi mereka yang hanya melibatkan 46 wanita. Labrecque dkk.13 dan Shipman dkk.14 mempelajari hanya pada perempuan yang persalinan sebelumnya perabdo minal. Labrecque dkk. juga mempelajari perempuan dengan atau tanpa kelahiran pervaginam sebelumnya dan dilakukan randomized yang kemudi an dikelompokkan berdasarkan paritas. Semua percobaan meliputi pemijatan dengan jari yang dilakukan oleh wanita hamil sendiri atau pasangannya. Temuan utama dari tinjauan sistematis tersebut adalah bahwa pijat perineum antenatal dikaitkan dengan pengurangan secara keseluruhan dalam kejadian trauma yang memerlukan penjahitan. Penurunan ini secara statistik mempunyai makna signifikan hanya untuk wanita yang sebelumnya persalinan perabdominal Wanita yang dilakukan pemijatan perineum memiliki kecenderungan yang kurang untuk mengalami episiotomi. Tidak ada perbedaan mengenai derajat trauma perineum, derajat satu, dua, tiga, atau empat. Hanya perempuan yang sebelumnya melahirkan pervaginam yang dilaporkan mengalami penurunan secara signifikan akan adanya rasa nyeri pada 3 bulan postpartum pada satu penelitian yang melibatkan 376 perempuan dengan RR 0,68 (95% CI 0,50‐0,91) . Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati pada kejadian partus dengan instrument, kepuasan seksual, atau inkontinensia urine/feses/ flatus untuk setiap wanita yang dilakukan pemijatan perineum dibandingkan dengan mereka yang tidak dilakukan pemijatan. Sebuah penelitian randomized terkontrol mengevaluasi efektivitas pijat perineum selama kehamilan pada wanita primipara yang dilakukan oleh Shimada dan diterbitkan dalam bahasa Jepang. Dalam penelitian tersebu t, 63 perempuan secara acak dimasukkan ke dalam grup dengan intervensi (30 perempuan) dan kelompok kontrol (33 perempuan). Tingkat episiotomi pada kelompok dengan intervensi berkurang 21%, yang mana tidak bisa dikatakan mengalami penurunan yang signifikan secara statistik. Adapun perbandingan derajat cedera perineum, perempuan dalam kelompok dengan pijat perineum memiliki ke mungkinan cedera lebih kecil dibandingkan pada kelompok kontrol. Pemi jatan yang dilakukan dalam minggu‐minggu terakhir kehamilan tidak memberikan efek yang merugikan atau secara substansial mampu melindungi fungsi perineum pada 3 bulan postpartum.
Paper yang dibuat oleh Mei dan dkk, yang dimuat pada edisi IMAJ menggambarkan percobaan klinis prospektif terkontrol yang dilakukan di Soroka University Medical Center di Beer Sheva. Para penulis membanding kan dua kelompok wanita nulipara: kelompok intervensi terdiri dari 99 perempuan yang memilih untuk bergabung dengan grup ini, dan kelompok kontrol terdiri dari 104 perempuan yang direkrut kebanyakan di ruang bersalin sebelum persalinan. Dan setelah verifikasi yang tidak melakukan pemijatan selama kehamilan. Perempuan dalam kelompok intervensi diminta untuk melakukan pijat perineum setiap hari mulai dari minggu ke‐34 kehamilan. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam parameter dasar dari kelompok. Usia ibu rata‐rata pada kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi daripada di kelompok kontro l (27,6 tahun dan 25,4 tahun ), P <0,05). Usia kehamilan rata‐rata saat melahirkan dan rata‐rata berat badan lahir janin juga lebih besar pada kelompo k pijat (39,3 νs 38,9 minggu, P = 0,03);. Dan 3237 νs 3130 g, P = 0,06.). Perempuan dalam kelompok intervensi lebih banyak membutuhkan persalinan dengan vakum ekstraksi dan operasi caesar dibandingkan dengan kontrol. Di sisi lain, ditemukan tidak ada perbedaan jumlah episiotomi secara keseluruhan antara kedua kelompok. Dengan mempertimbangkan kondisi dasar inferior kelompok intervensi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pijat perineum pada minggu‐minggu terakhir kehamilan memang memiliki efek yang mengun tungkan dengan mengurangi tingkat episiotomi. Para semua penelitian tersebut menekankan bahwa pijat perineum pada minggu‐minggu terakhir kehamilan tidak berbahaya.
Dengan mempertimbangkan hasil Cochrane Systematic Review, wanita hamil, terutama mereka yang persalinan sebelumnya tidak pervaginam, harus dibuat sadar akan manfaat kemung kinan pijat perineum dan harusdiberikan informasi tentang cara untuk melakukan pemijatan perineum tersebut. Pada penelitian Zare O dkk.19 terhadap kelompok nullipara partus spontan pijat penerium (n=45) dan kontrol (n=100) tidak didapatkan perbedaan bermakna secara statistik. Pada
kelompok pijat perineum didapatkan kejadian intak perineum (22.2%), episiotomy (44.4%) dan laserasi (33.3%), sedangkan pada kelompok kontrol didapat kan intak perineum(20,2%), episiot omi (49,3%) dan laserasi (28,3%). Pada kedua kelompok tidak didapatkan laserasi perineum grade 2, 3 dan 4.
Baca Selengkapnya di Warta Medika Edisi Juni 2019...
Post Terkait
Kehamilan Pada Wanita Rhesus Negatif
Hemolytic Disease of the Fetus and Newborn (HDFN) adalah salah satu komplikasi kehamilan yang berat. Hingga tahun 1960-an HDFN merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas perinatal. HDFN saat ini sudah…
SelengkapnyaEtiopatogenesis dan Tatalaksana Kardiomiopati Peripartum
Kardiomiopati peripartum didefinisikan sebagai disfungsi ventrikel kiri yang mengarah ke gagal jantung, tanpa diketahui penyebabnya serta terjadi pada bulan terakhir kehamilan hingga 5 bulan postpartum. Kardiomiopati peripartum menjadi penyebab meningkatnya…
SelengkapnyaMasalah Urogenital pada Kehamilan dan Postpartum
Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomi fisiologis pada sistem organ tubuhnya. Pengenalan perubahan anatomi fisiologis tubuh selama kehamilan dapat mengadaptasikan ibu terhadap perubahan tersebut. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologissistem…
SelengkapnyaPenggunaan Pesarium pada Stres Inkontinensia Urin
Penggunaan pessarium seharusnya dipertimbangkan untuk semua wanita yang menderita SUI, khususnya bila diputuskan penanganan secara konservatif.
SelengkapnyaEtiologi dan Faktor Risiko Stres Inkontinensia Urin
Inkontinensia urin didefinisikan oleh International Continence Society Standardization Committee sebagai suatu kondisi keluarnya urin yang tidak disadari dan merupakan masalah sosial atau masalah higienitas.
SelengkapnyaDari Redaksi
Kolom
Artikel
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
Tata Laksana Koinfeksi HIV dan Hepatitis C : Fokus Pada Direct Acting Antiviral (DAA)
09 Jul 2020 15:57 Tinjauan Pustaka
Retensio Urine Post Partum
09 Jul 2020 13:41 Tinjauan Pustaka
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Kegiatan
FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah
10 Jul 2020 10:16 Kegiatan
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik
10 Jul 2020 10:06 Kegiatan
Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi
10 Jul 2020 10:00 Kegiatan
Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !
02 Sep 2019 09:43 Kegiatan