YUK, CUCI TANGAN DENGAN SABUN
Tanggal : 02 Sep 2019 09:43 Wib
Diare sendiri memiliki gejala‐gejala seperti; feses lembek dan cair, nyeri dan kram perut, mual dan muntah, nyeri kepala, hilang nafsu makan, dehidrasi dan demam. Pada kasus anak‐anak diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, menangis tanpa mengeluarkan air mata dan mulut kering. Pada keadaan ini biasanya anak cenderung terlihat ngantuk dan tidak respontif. Tetapi juga ada tanda‐tanda lainnya seperti mata cekung serta kulit perut yang mengkerut. Sedangkan untuk prevalensi ISPA menurut diagnosis Nakes yang dikeluarkan Kemenkes (2018), menjelaskan bahw a terjadi penurunan signifikan dari data Riseksedas 2013 yaitu sekitar 8 persen dari sebelumnya 12,5 persen. Untuk data prevalensi ISPA berdasarkan diagnosis Nakes dan gejala juga mengalami penurunan dari 25 persen (2013) menjadi 9,3 persen (2018). Selain ISPA juga terdapat kasus karena kurangnya kebersihan tangan yaitu Pneumonia. Untuk kasus Pneumonia prevalensi menurut diagnosis Nakes mengalami peningkatan dari 1,6 persen (2013) menjadi 2 persen (2018) (Gambar 6). Sedangkan prevalensi Pnemonia menurut diagnosis Nakes dan gejala terjadi penurunan 0,5 persen dari 4,5 persen (2013) menjadi 4 persen (2018). ISPA merupakan virus atau bakteri yang sangat mudah sekali menular. Penularannya dapat melalui kontak fisik dan percikan air liur dari penderita. Selain itu penularan yang lain juga seperti terkontaminasi barang yang bersentuhan dengan penderita dan berjab at tangan. Untuk kasus anak‐anak ISPA sering sekali terjadi, hal ini di akibatkan kekebalan tubuh yang rendah sehingga sangat rentan terhadap penyakit infeksi. Selain itu penyebaran ISPA sangatlah cepat di usia anak‐anak, hal itu diakibatkan karena banyaknya anak‐anak bermain dan melakukan kontak dengan anak‐anak yang lainnya. Diare dan ISPA merupakan dua jenis penyakit yang sering terjadi karena rendah nya kesadaran kita sebagai orang tua akan bahaya dari tidak mencuci tangan. Untuk itu perlu adanya Pendidikan bagaimana cara menuci tangan yang baik dan benar. Berikut ini terdapat 7 langkah mencuci tangan yang dikeluarkan oleh WHO
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemu dian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari‐jari tangan, gosok sela‐sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan deng an air bersih yang mengalir lalu ke ringkan memakai handuk atau tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tanga n baik berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda. Dari Kasus‐kasus diatas banyak belajar tentang akibat yang ditimbulkan dari tidak mencuci tangan hingga bagaimana cara yang baik dalam tahapan‐tahapan mencuci tangan. Dengan adanya kasus diatas menjadi pembelajaran untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas.
Tapi kalau sudah terlanjut terkena Diare dan ISPA, lalu bagaimana cara penangananya jika memang sudah terjadi ? ada beberapa cara yang dapat dilakukan sedini mungkin dalam mengatasi Diare. Yaitu dengan minum banyak cairan karena dengan minum banyak cairan dapat mengurangi terjadinya dehidrasi yang biasanya diakibatkan oleh diare. Lalu lebih selektif dalam memilih makanan, kurangi makanan pedas, serta buah‐buahan yang mengandung gas. Terakhir konsumsi Probiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat yang ada untuk melawan kuman dalam saluran pencernaan. Sedangkan untuk penanganan kasus ISPA biasanya dengan penggunaan obat anti inflamasi (pengurangan demam dan nyeri tubuh), antihistamin (pengurangan hidung berair dan tersumbat), obat batuk dan obat steroid (mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan), selain itu juga bisa dengan memperbanyak konsumsi air mineral sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu bisa juga dengan
Teknik penguapan dan memposisikan kepala lebih tinggi dari badan untuk melancarkan jalan pernapasan. (D.W)
Post Terkait
Permasalahan Dalam Mendapatkan Keturunan
Bagi sebagian pasangan, memiliki anak adalah perkara mudah. Sedang bagi sebagian lainnya, memiliki anak terasa seperti perjuangan panjang. Hal ini umumnya disebabkan oleh beberapa kesalahan yang membuat orang tua susah…
SelengkapnyaHepatitis A, Seberapa Bahaya?
Belum lama ini kita mendengar adanya status KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis A di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Pemerintahan Kabupaten Pacitan menetapkan status KLB pada wabah hepatitis A setelah ratusan…
SelengkapnyaALZHEIMER DAN KESEHATAN OTAK
Alzheimer? mungkin sebagian masyarakat tidak mengenal penyakit apa itu, tapi bagaimana jika Demensia atau kepikunan? mungkin dengan kata Demensia atau kepikunan masyarakat lebih paham. Lalu apa sih penyakit Alzheimer itu?.…
SelengkapnyaBERSAHABAT DENGAN LUPUS “SI PENIRU ULUNG”
Lupus atau LES (Lupus Erite ‐ matosus Sistemik) merupa kan salah satu jenis penyakit auto imun yang bersifat kronis dan hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Penyakit autoimun adalah suatu…
SelengkapnyaMari Mengenal Autisme
Autisme semakin akrab dengan masyarakat modern. Sayangnya, sebagian besar penduduk Indonesia mungkin masih asing dengan autisme, apa itu autis, penanganan autis seperti apa, autis menular atau tidak dan banyak pertanyaan‐pertanyaan…
SelengkapnyaDari Redaksi
Kolom
Artikel
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
Tata Laksana Koinfeksi HIV dan Hepatitis C : Fokus Pada Direct Acting Antiviral (DAA)
09 Jul 2020 15:57 Tinjauan Pustaka
Retensio Urine Post Partum
09 Jul 2020 13:41 Tinjauan Pustaka
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Kegiatan
FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah
10 Jul 2020 10:16 Kegiatan
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik
10 Jul 2020 10:06 Kegiatan
Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi
10 Jul 2020 10:00 Kegiatan
Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !
02 Sep 2019 09:43 Kegiatan