Permasalahan Dalam Mendapatkan Keturunan
Tanggal : 10 Jul 2020 17:48 Wib
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, yang terdiri dari kepala keluarga, istri, anak dan beberapa anggota lain yang berada di suatu tempat dan saling ketergantungan, baik secara moril dan non moril. Biasanya keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak. Tapi di jaman sekarang masih banyak keluarga baru (suami istri) belum mendapatkan keturunan, yang membuatnya melakukan program hamil seperti bayi tabung dan inseminasi yang membutuhkan biaya tidak sedikit hanya untuk mendapatkan keturunan hingga pada akhirnya harus melakukan adopsi anak hanyak untuk “memancing” agar pasangan suami istri mendapatkan keturunan. Lalu sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab dari sebuah keluarga belum mendapatkan keturunan ? dan bagaimana penjelasannya ?
- Stres
Stres sendiri terbagi dalam 3 gejala yang muncul ketika stress datang yang berhubungan dengan seksual seperti Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau moody, sulit untuk menenangkan pikiran, rendah diri, , tidak berguna, bingung, dan hilang kendali. Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan (mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat menimbulkan keluhan atau gangguan menstruasi. Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.
Stres dapat terjadi kepada siapa saja baik pria maupun wanita. Tingkat stress yang tinggi dari tekanan hidup ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesuburan seorang pria. Biasa stress yang terjadi pada pria karena masalah pekerjaan, keluarga dan kehidupan sosial. Masalahnya pria sangat sulit untuk mengatasi masalah-masalah stress yang terjadi pada dirinya. Untuk itu perlu menjalani komunikasi yang baik antara suami dan istri.
Selain suami stres dapat terjadi pada wanita dengan cara tubuh mengetahui bahwa stres bukanlah kondisi yang baik untuk pertumbuhan janin. Hal ini dibuktikan dengan terganggunya pelepasan sel telur oleh ovarium (indung telur) saat kadar kortisol (hormon stres) meningkat. Itulah sebabnya, semakin tinggi tingkat stres dan semakin lama stres berlangsung, kemungkinan untuk hamil akan semakin rendah. Selain itu, saat sedang stres, wanita juga cenderung tidak ingin melakukan hubungan seks, dan lebih banyak mengonsumsi kafein atau alkohol, serta melakukan gaya hidup yang tidak sehat. Hal-hal ini akan turut mengurangi kemungkinan untuk hamil. Maka dari itu jauhilah stres jika akan berencana untuk hamil dengan melakukan olahraga ringan, meditasi, yoga, atau akupunktur untuk mengatasi stres.
- Sembarangan dalam makan dan minum
Gantilah makanan dengan karbohidrat (KH) komplek, seperti beras merah dan pasta, roti gandum atau makanan karbohdirat yang memiliki indeks glikemik yang rendah. Pemilihan KH juga dapat menurunkan kejadian resistensi hormone insulin sehingga menyeimbangkan hormone reproduksi.
Konsumsi protein, karena fungsi untuk perumbuhan sel, meningkatkan fungsi imun, memperbaiki sel yang rusak, dan sebagai salah satu bahan dasar dalam produksi hormon di dalam tubuh. Protein yang baik untuk membantu kesuburan dapat diperoleh dari protein nabati, seperti telur, kacang kedelai, tahu, tempe dan dan dari protein hewani seperti ayam dan ikan.
Selain KH, Protein dan batasi Lemak, perlu juga pasangan suami istri untuk mengkonsumsi nutrisi lainnya seperti makanan yang zink, seng, vitamin B6 dan vitamin c yang didapay dari sayuran, telur, gandum, kacang-kacangan serta buah-buahan. Selain itu ada beberapa jenis makanan dan minuman yang patut dihindari jika ingin program, seperti makanan mentah, makanan dengan MSG tinggi, makanan olahan, kafein, soda dan alkohol. Sebisa mungkin calon mama dan papa menghindari makanan di atas karena berdampak buruk terhadap kesuburan.
- Kelebihan dan kekurangan berat badan
Sedangkan untuk pria kelebihan BB dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan untuk itu sebaiknya pasangan yang akan menikah harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu agar dapat memperbaikinya. Terutama untuk pria bisa dengan melakukan Analisa sperma di laboratorium-laboratorium baik di klinik maupun di rumah sakit (RS).
- Olahraga
- Usia
- Salah perhitungan tingkat kesuburan
- Masalah kesehatan lainnya
Selain itu banyak lagi permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika sulit mendapat keturunan. Seperti berikut ini, pertama berhubungan intim saat masa ovulasi, masa ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari indung telur. Sebagian pasangan menganggap, berhubungan seks di masa ovulasi akan memperbesar kemungkinan pembuahan. Akibatnya, bercinta hanya dilakukan di masa ovulasi. Padahal, ini tak sepenuhnya benar. Para ahli mengungkapkan, sperma bisa hidup selama 3-5 hari. Berhubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi pun bisa mendatangkan kemungkinan pembuahan.
Kedua, frekuensi ketika berhubungan, banyak yang beranggapan bahwa frekuensi yang berlebihan dalam berhubungan intim dapat memperbesar peluang untuk mendapat keturunan. Padahal anggapan ini salah, hubungan intim yang terlalu berlebihan secara frekuensi dapat mengakibatkan burnout atau sebagai kewajiban. Ketiga posisi, banyak yang menyarankan agar posisi ketika berhubungan janganlah itu-itu saja, harus punya variasi dalam berhubungan.
Ingat, sulit punya anak bukan berarti tidak dapat memiliki momongan selamanya. Perawatan medis yang tepat dapat memperbesar peluangmu untuk menjadi orang tua. Jadi, jangan sedih dan putus asa. Berkonsultasilah dengan dokter, dan jalani program kehamilan bila memang dianjurkan.
Post Terkait
YUK, CUCI TANGAN DENGAN SABUN
Tangan merupakan salah satu organ tubuh manusia penting dalam setiap melakukan kegiatan. Salah satu kegiatannya ialah sebagai perantara antara makanan dan mulut. Untuk itu kehigenisan tangan patut menjadi perhatian untuk…
SelengkapnyaHepatitis A, Seberapa Bahaya?
Belum lama ini kita mendengar adanya status KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis A di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Pemerintahan Kabupaten Pacitan menetapkan status KLB pada wabah hepatitis A setelah ratusan…
SelengkapnyaALZHEIMER DAN KESEHATAN OTAK
Alzheimer? mungkin sebagian masyarakat tidak mengenal penyakit apa itu, tapi bagaimana jika Demensia atau kepikunan? mungkin dengan kata Demensia atau kepikunan masyarakat lebih paham. Lalu apa sih penyakit Alzheimer itu?.…
SelengkapnyaBERSAHABAT DENGAN LUPUS “SI PENIRU ULUNG”
Lupus atau LES (Lupus Erite ‐ matosus Sistemik) merupa kan salah satu jenis penyakit auto imun yang bersifat kronis dan hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Penyakit autoimun adalah suatu…
SelengkapnyaMari Mengenal Autisme
Autisme semakin akrab dengan masyarakat modern. Sayangnya, sebagian besar penduduk Indonesia mungkin masih asing dengan autisme, apa itu autis, penanganan autis seperti apa, autis menular atau tidak dan banyak pertanyaan‐pertanyaan…
SelengkapnyaDari Redaksi
Kolom
Artikel
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
Tata Laksana Koinfeksi HIV dan Hepatitis C : Fokus Pada Direct Acting Antiviral (DAA)
09 Jul 2020 15:57 Tinjauan Pustaka
Retensio Urine Post Partum
09 Jul 2020 13:41 Tinjauan Pustaka
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Kegiatan
FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah
10 Jul 2020 10:16 Kegiatan
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik
10 Jul 2020 10:06 Kegiatan
Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi
10 Jul 2020 10:00 Kegiatan
Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !
02 Sep 2019 09:43 Kegiatan